Satelit Uji 6G – China sangat unggul dalam hal teknologi seperti nirkabel ultra dengan cepat. Negara China ini diam-diam meluncurkan satelit uji 6G pertama di dunia ke antariksa. Sementara Amerika Serikat sedang dalam pengembangan 5G.
Satelit ini memiliki teknologi pita frekuensi yang tinggi sehingga harus di uji di luar angkasa supaya sinyal tidak putus di udara. Thyagarajan Nandagopal dari National Science Foundation menjelaskan bahwa satelit uji 6G itu dikatakan Star Era-12.
Diperkirakan kecepatan pita tersebut mencapai kisaran 100 dan 500 Gigahertz atau 100 kali lebih ngebut dari 5G, Nandagopal. Untuk memahami kecepatan tersebut, Anda dapat membandingkan ponsel 5G dan 4G. Sudah pasti 5G akan 99 kali lebih cepat dibanding 4G, hal ini juga bergantung dari operator tersebut.
Dikutip dari New York Post, Selasa (17/11/2020), teknologi 6G yang dikembangkan China ini akan menjangkau semua hal mulai dari komunikasi, telemedicine hingga keamanan nasional, menurut Profesor Tommaso Melodia, yang mengepalai Institut Northeastern University untuk Internet Nirkabel.
Seiring perkembangan teknologi ini, akan sangat banyak layanan atau produk baru yang akan mengalirkan triliunan dollar ke dalam ekonomi global. Sebut saja contohnya 5G yang dibawa Uber, Instacart dan Netflix.
Dilain sisi Nandagopal juga menepis dorongan China, menunjukkan NSF 6G dalam beberapa tahun. Melodia juga merasa AS tidak terlambat dalam perlombaan teknologi sekarang ini, menurutnya orang Amerika lebih mementingkan penelitian komunikasi terlebih dahulu.
Kekhawatiran Amerika akan Membangun Standar Sendiri
“Kami bersemangat dengan hal-hal lain seperti kecerdasan buatan dan kemajuan perangkat lunak seperti Cloud. Namun, karena pandemi yang mempengaruhi ekonomi maka kami bergantung pada penelitian komunikasi, sehingga kami tidak bisa menerima begitu saja,” ujar Melodia.
Bagi pakar urusan global NYU, Pano Yannakogeorgos, China mungkin belum menjadi pemenang dari perlombaan 6G, tetapi jelas bahwa negara komunis itu ingin menjadi pembawa standar 6G, seperti halnya untuk 5G.
Pemerintah China menetapkan jangka waktu lima tahun untuk tujuan strategis 5G dan para peneliti membuat tenggang waktu mereka. Menurut Yannakogeorgos, saat ini China adalah raja 5G, sama seperti Inggris yang merupakan pembangkit tenaga listrik telegraf komersial pertama di dunia pada abad ke-19.
“Dia yang mengontrol jaringan mengontrol dunia,” ujarnya.
Jika China tetap memimpin 6G, Yannakogeorgos khawatir AS dan Eropa akan membawa dunia mundur dengan membentuk standar mereka sendiri. Misalnya di masa 3G, perangkat Amerika tidak akan berfungsi di luar negeri karena standar yang berbeda dan sebaliknya.
“Ini seperti membawa laptop Anda ke Eropa dan harus membeli adaptor,” tambahnya.
Akhir Kata
Demikianlah informasi mengenai satelit uji 6G yang di luncurkan oleh negara China. Semoga Amerika Serikat dapat menyusul dan sama-sama membangun teknologi yang lebih baik.
Jangan lupa kunjungi terus website kami untuk mendapatkan informasi menarik seputar Teknologi terbaru, hanya di NinjaKura.com
Leave a Reply
View Comments